1 Harus bisa mengontrol emosi Saat terjadi pertengkaran, emosi masing-masing pasangan akan semakin meningkat dan memuncak. Jika tidak diredam maka akan terjadi pertengkaran yang menjadi-jadi. Sehingga saat hal itu terjadi pasangan harus bisa mengontrol emosi dan ego masing-masing. Jangan sampai tersulut emosi belaka. Nah agar pertengkaranmu dengan pasangan tidak berlarut-larut hingga mengakibatkan hubungan jadi renggang, berikut ini terdapat lima sikap yang sebaiknya kamu hindari saat bertengkar dengan pasangan. Yuk, simak ulasannya berikut ini! 1. Hanya berfokus pada keluhan, bukan pada cara penyelesaian ilustrasi pasangan berdebat ( Danilyuk) 1 Hindari Emosi. Cara mengatasi kakak adik yang sering bertengkar yang pertama adalah mengontrol emosi berlebihan. Sebagai orang tua, Anda sebaiknya berpikir dengan kepala dingin dalam menghadapi pertengkaran antara kakak beradik. Hindari menggunakan emosi yang berlebihan kepada salah seorang anak karena dapat membuat yang lain merasa cemburu. 4sikap ini harus dihindari dalam pertengkaran : Melawan, Lari, Berbohong, dan Menyerah. Dua sikap pertama umunya dilakukan oleh pria sementara dua sikap terakhir dipilih wanita ketika terlibat konflik dengan pasangannya. Keempat sikap ini tidak pernah menyelesaikan masalah, malahan akan memperkeruh masalah dan menimbulkan sakit hati di masa depan. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Incredible Sikap Yang Dapat Menghindari Suatu Pertengkaran Adalah 2023. Perasaan mau menang sendiri b. 7 cara menghindari pertengkaran rumah Cara Menghadapi Pertengkaran dengan Pasangan, Utamakan Sikap Terbuka from sini timbul pertanyaan “bagaimana. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah bukan rahasia umum bahwa konflik adalah suatu yang desdruktif / merusak,. Menjadi orang pemaaf dan sabar;Pepatah Mengatakan Bahwa Pertengkaran Adalah Bumbu Sebuah yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah…. Jika anda berada dalam perjalanan pulang dan melihat. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah?Sikap Yang Dapat Menghindari Suatu Pertengkaran mau menang sendiri b. Semoga kunci jawaban dari soal sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah? Rasanya sebuah hubungan tak lengkap bila tak Sikap Tabayyun , Yakni Senantiasa Mencari Kebenaran Dan Tidak Mendasarkan Amarah Atau Kebencian Tanpa Bukti mau menang sendiri b. Cara menghindari pergaulan bebas secara preventif pencegahan, salah satu nya adalah dengan a menghindari dari pergaulan bebas, seperti menjauh dari pergaulan kelompok. Menjadi orang pemaaf dan sabar;Sikap Apa Saja Yang Harus Kamu Lakukan Untuk Menghindari Pertengkaran?Jujurlah Tentang Keinginan Mempelajari barang merusak barang memukul tembok atau. Dari sini timbul pertanyaan “bagaimana. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah….Pengertian Sikap Sikap Adalah Sekelompok Keyakinan Dan Perasaan Yang Melekat Tentang Objek Tertentu Dan Kecenderungan Untuk Bertindak Terhadap Objek Tersebut Dengan mau menghargai perbedaan yang ada c. Tidak mau menghargai perbedaan yang ada c. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah a perasaan mau menang from ok 123 at sma rizvi textile institute. Pepatah mengatakan bahwa pertengkaran adalah bumbu sebuah hubungan. Rasanya sebuah hubungan tak lengkap bila tak ada pertengkaran. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa pertengkaran membuat sebuah hubungan menjadi lebih erat setelahnya. Akan tetapi, pertengkaran, bagaimana pun itu, tentu menyakiti kedua belah pihak. Apalagi, bila pertengkaran tak dapat diselesaikan dengan tepat dan melegakan, maka hal ini bisa menjadi semacam bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan malah merusak hubungan rumah tangga. Oleh karenanya, akan lebih baik bila Anda dan pasangan berupaya untuk menghindari pertengkaran. Dr. Jerry Duberstein, terapis pernikahan dan konselor kesehatan mental berlisensi di Massachusetts, AS, memberikan tip berikut ini untuk menjaga rumah tangga Anda dari konflik yang meledak-ledak. 1. Jujurlah Tentang Keinginan Anda Komunikasi yang baik dan efektif adalah hubungan timbal balik yang sehat dari keduanya. Sering kali pertengkaran terjadi hanya karena tidak terungkapnya keinginan masing-masing. 2. Ciptakan Keamanan Pasangan sering kali tidak tahu bahwa tidak adanya komunikasi adalah tanda ketakutan atau ketiadaan perasaan aman di dalam hubungan. Tanpa ada rasa aman dalam hubungan, pasangan jadi akan tertutup dan enggan berbagi, bahkan tidak mau menyampaikan pendapat. Ini tentu akan jadi masalah kronis yang memicu pertengkaran semakin hebat. Baca juga Suami, Tempat Curhat Ternyaman 3. Saling Mempelajari Perbedaan Perempuan dan laki-laki memang berbeda. Perempuan butuh lebih banyak bicara dan mengutarakan perasaannya. Laki-laki biasanya dianggap lebih logis dan solutif. Bila antarpasangan tidak belajar bahwa ada perbedaan dalam cara masing-masing bereaksi atas sesuatu, maka pertengkaran menjadi hal yang sangat mudah timbul. 4. Dengarkan Sepenuh Hati Ingat bahwa Anda bukan mendengarkan untuk menunggu giliran Anda menjawab, melainkan mendengarkan dengan sepenuh hati. Anda perlu mendengarkan untuk mencari informasi yang akan membantu Anda mengetahui dan mencintai pasangan Anda secara lebih intim. Anda tidak akan mendapat apa pun jika Anda hanya menunggu pasangan berhenti berbicara sehingga Anda dapat mengatakan apa yang ingin Anda katakan. Baca juga 5 Kiat Mendengarkan dengan Penuh Empati agar Pasangan Merasa Dipahami 5. Ajukan Pertanyaan Terbuka Alih-alih memberikan pertanyaan seperti, “Kamu marah?” lebih baik ajukan pertanyaan terbuka seperti, “Apa yang membuat kamu keberatan kalau aku harus pergi bekerja di akhir pekan?” Kalimat tersebut mengundang diskusi yang lebih terang dan tidak menghakimi. 6. Perhatikan Kondisi Masing-masing Mengobrol bersama pasangan memang menyenangkan. Akan tetapi, selalu perhatikan untuk tidak membicarakan topik berat ketika Anda berdua lelah. 7. Jangan Berpikir Pasangan Bisa Membaca Pikiran Ini adalah sebuah kesalahan besar. Pasangan Anda bukanlah peramal. Ia tak bisa membaca pikiran Anda. Hanya karena berekspektasi bahwa ia mengerti pikiran Anda, Anda bisa jadi kesal sendiri saat ia tak melakukan apa yang Anda harapkan. Baca juga Cara Terbaik Selesaikan Pertengkaran dengan Suami Hubungan Suami Istri Tak Lagi Mesra, Mengapa? Sandi Rahasia Untuk Menambah Kemesraan Manfaat Bermesraan Mesra dalam Waktu 60 Detik LELA LATIFA FOTO FREEPIK Updated Juni 2022 4 sikap ini harus dihindari dalam pertengkaran Melawan, Lari, Berbohong, dan Menyerah. Dua sikap pertama umunya dilakukan oleh pria sementara dua sikap terakhir dipilih wanita ketika terlibat konflik dengan pasangannya. Keempat sikap ini tidak pernah menyelesaikan masalah, malahan akan memperkeruh masalah dan menimbulkan sakit hati di masa depan. Pertama-tama, saya akan membahas alasan mengapa kita cenderung memilih satu atau beberapa sikap ini ketika terjebak konflik dengan orang lain. Kemudian kita akan membahas dampak negatif keempat sikap ini. MENGAPA BEGITU PENTING MENJADI BENAR ? Mana yang lebih penting bagi anda ? Pasangan anda atau. harga diri anda ? Saya yakin jawabannya adalah hubungan dengan pasangan kita. Itu kalau kita sedang dalam keadaan baik-baik saja. Jawabannya jelas berbeda jika saat ini kita sedang perang dengan pasangan kita. Harga dirilah yang paling penting ! Harga diri adalah soal kebenaran. Yang salah harus mengaku salah dan meminta maaf kepada yang benar ! Yeee ! Sebegitu pentingkah menjadi benar dibandingkan dengan pasangan anda ? Kadang-kadang sih ! He...he..he... Yang pasti, kecenderungan ini bukan salah anda. Ini adalah hukum dunia. Dunia menghargai kemenangan, kebenaran, dan hasil. Dunia menghukum pecundang, kesalahan, dan kegagalan. Karena itulah sejak kecil kita diajar untuk menjadi nomer satu oleh orang tua kita. Ketika nilai-nilai kita bagus, papa memberikan hadiah, ketika nilai kita jelek, mama marah-marah. Dan ketika kita gagal mereka menghukum kita. Entah itu tidak boleh nonton tivi, maen ps, atau dipotong uang sakunya. Kegagalan adalah aib, memalukan, dan pantas dihukum. Memangnya apa salahnya kegagalan ? Thomas Alfa Edison gagal sebanyak 1000 kali sebelum menemukan bola lampu pijar. Donald Trump bangkrut beberapa kali sebelum akhirnya menjadi multimilioner. Soichiro Honda memulainya dengan sepeda yang ditempeli mesin yang menjadi olok-olokan orang sekampungnya sebelum menciptakan sepeda motor sungguhan. Kolonel Sanders menghadapi penolakan ketika menawarkan franchise ayam gorengnya ! Albert Einsten ditakdirkan sebagai orang aneh, idiot, dan bodoh. Hellen Keller buta, Nick Vu..... tidak memiliki tangan ataupun kaki. Semua orang ini dipandang sebagai orang - orang gagal oleh dunia. Mereka raja kegagalan yang harus dihukum, dijauhi, dan disingkirkan dari masyarakat ! Tetapi, tanpa mereka, hidup kita tidak akan pernah senyaman ini. Kita berhutang kepada juara-juara kegagalan ini ! Pelajaran terbaik yang bisa kita pelajari adalah saat kita mengalami kekalahan dan kegagalan. Bukan kesuksesan ! Jadi, mengapa harus stress jika beberapa usaha kita gagal ? Mengapa malu dengan kekalahan ? Mengapa berhenti berusaha ? Sebab dunia tidak mentolelir kegagalan ! Ini salah ! Benar - benar salah ! Dunia, teman-teman kita, orangtua kita, bahkan pasangan kita sendiri boleh mengejek kegagalan kita. Selama anda memahami bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, maka anda tidak akan pernah berhenti hingga tujuan anda tercapai ! Jika kebenaran lebih penting daripada sebuah hubungan, apalagi hubungan suami-istri. Maka anda melewatkan satu-satunya hal yang paling berharga di kehidupan ini ! Seiring bertambah usia, kita akan menyadari tidak ada barang-barang yang kita bawa mati kecuali ingatan-ingatan kita bersama orang-orang yang kita cintai ! Benar itu penting ? JELAS PENTING LAH ! Namun pertimbangkan lagi jika taruhannya adalah hubungan dengan pasangan anda ! 4 SIKAP YANG HARUS DIJAUHI DALAM PERTENGKARAN Pada dasarnya ada empat sikap yang diambil orang agar tidak terluka dalam pertengkaran, yakni Melawan Lari Berbohong Menyerah Masing-masing dari sikap ini menawarkan keuntungan jangka pendek, tapi dalam jangka panjang semuanya tidak produktif. Marilah kita membahas masing - masing sikap ini. MELAWAN. Sikap ini kecenderungan pria. Jika percakapan tidak bersahabat dan tidak mendukung, orang - orang tertentu secara naluri mulai melawan. Mereka segera beralih ke sikap ofensif. Semboyan mereka adalah "pertahanan yang baik adalah serangan." Mereka menyerang dengan menyalahkan, menghakimi, mengecam, dan membuat pasangan tampak keliru. Mereka cenderung berteriak dan marah besar. Motif batin mereka adalah menakut-nakuti pasangan mereka supaya mencintai dan mendukung mereka. Jika pasangannya mundur, mereka menganggap telah menang, tapi sebetulnya mereka kalah. Intimidasi senantiasa memperlemah kepercayaan dalam suatu hubungan. Memaksakan kehendak untuk memperoleh apa yang dikehendaki dengan membuat orang-orang tampak keliru sudah pasti akan menggagalkan sebuah hubungan. Pasangan yang sering bertengkar lambat-laun akan kehilangan kemampuan untuk membuka diri dan lebih berperasaan halus. Wanita melindungi diri dan pria menutup rapat-rapat serta berhenti menyayangi pula. Lamba-laun mereka kehilangan kemesraan apa pun yang mereka miliki pada awalnya. LARI. Sikap ini juga sering dilakukan oleh para laki-laki. Untuk mencegah konfrontasi, mereka mundur ke gua-gua mereka dan tak pernah muncul. Ini mirip perang dingin. Mereka tidak mau berbicara dan tak ada yang diselesaikan. Sikap pasif agresif ini tidak sama dengan beristirahat sejenak dan kemudian kembali untuk berbicara dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih penuh kasih sayang. Mereka yang lari ini takut dengan konfrontasi dan lebih suka bersembunyi, tak mau membicarakan yang dapat menimbulkan pertengkaran. Mereka berjalan dengan sangat hati-hati dalam menjalin hubungan. Kaum wanita sering mengeluh bahwa mereka harus sangat hati-hati, tapi kaum pria pun demikian. Tindakan ini begitu dalam tertanam dalam diri pria, sehingga mereka bahkan tidak menyadari betapa sering mereka melakukannya. Daripada bertengkar, pasangan-pasangan tertentu lebih suka mendiamkan perselisihan paham mereka. Mereka mencoba memperoleh apa yang mereka kehendaki dengan menghukum pasangan mereka dengan menahan cinta. Mereka tidak langsung melukai pasangan mereka, seperti serdadu. Sebagai gantinya, mereka melukai secara tak langsung dengan perlahan-lahan merampas cinta yang layak mereka terima. Dengan menahan cinta, pasangan kita tentu makin mengurangi apa yang diberikan pada kita. Keuntungan jangka pendeknya adalah damai dan keselarasan, tapi apabila masalah-masalahnya tidak dibicarakan dan perasaan-perasaan tidak didengarkan, kebencian akan menumpuk. Dalam jangka panjang, mereka kehilangan kontak dengan perasaan cinta dan penuh gairah yang dulu mendekatkan mereka. Biasanya mereka melarikan diri dengan banyak bekerja, makan terlalu banyak, atau kecanduan-kecanduan lain yang mematikan perasaan-perasaan menyakitkan yang tak dapat mereka pecahkan. BERBOHONG. Sikap ini umumnya dilakukan oleh wanita. Agar tidak terluka dalam pertarungan, orang ini berpura-pura tidak ada masalah. Ia pura-pura tersenyum, tampak sangat menyenangkan, dan bahgia. Tapi lama-kelamaan para wanita ini jadi semakin membenci, mereka senantiasa memberi kepada pasangannya tapi tak pernah memperoleh kembali. Kebencian ini menghambat ungkapan cinta secara alami. Mereka takut bersikap jujur mengenai perasaan-perasaan mereka, maka mereka mencoba membuat segalanya "beres, oke-oke, dan baik-baik saja." Kaum pria biasa menggunakan ungkapan-ungkapan ini, tapi bagi mereka artinya sama sekali lain. Bagi pria, ungkapan ini berarti, "ini boleh-boleh saja, sebab aku bisa menghadapinya sendirian" atau "Tak apa, aku tahu apa yang harus kulakukan" atau "Tenang saja, aku yang menanganinya, dan aku tidak membutuhkan bantuan apa pun." Berbeda dengan pria, apabila wanita menggunakan ungkapan-ungkapan ini, ini merupakan isyarat bahwa ia mencoba menghindari suatu pertengakaran atau perselesihan. Agar tidak timbul pertengakaran, wanita kadang membohongi dirinya sendiri, yakin bahwa segalanya oke, baik-baik saja, dan tidak ada apa-apa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Ia mengorbankan atau menyangkal keinginan-keinginan, perasaan-perasaan, dan kebutuhan-kebutuhannya untuk mencegah kemungkinan bertengkar. MENYERAH. Sikap ini juga sering dilakukan oleh wanita. Daripada bertengkar, orang ini menyerah. Mereka akan mengaku salah dan memikul tanggungjawab terhadap apa saja yang membuat marah pasangan mereka. Dalam jangka pendek, mereka tampaknya menciptakan hubungan yang amat mendukung dan penuh cinta, tapi pada akhirnya mereka kehilangan diri sendiri. Untuk menyenangkan pasangan mereka, orang-orang ini secara naluri merasakan keinginan - keinginan pasangan mereka, dan kemudian menyesuaikan diri mereka sendiri agar menyenangkan. Akhirnya mereka benci karena menyerahkan diri sendiri demi cinta. Setiap bentuk penolakan sangat menyakitkan, sebab mereka telah menolak diri sendiri dengan begitu hebat. Mereka berusaha mendhindari penolakan dengan cara apa pun dan ingin dicintai oleh semua orang. Dalam proses ini mereka mengorbankan keberadaan mereka. Dalam jangka panjang, sikap ini akan menyebabkan depresi, tertekan, dan matinya rasa cinta yang alami. KESIMPULAN Mungkin andapun mengambil salah satu sikap di atas, atau beberapa sikap sekaligus. Orang umumnya bergerak dari satu sikap ke sikap yang lain. Semua strategi di atas bertujuan untuk melindungi diri kita sendiri agar jangan terluka. Sayangnya, strategi itu tidak berhasil. Yang berhasil adalah mengenali pertengkaran dan berhenti. Luangkan waktu untuk meredakan ketegangan, kemudian datang kembali dan berbicara. Berlatihlah berkomunikasi dengan pengertian serta rasa hormat yang lebih besar terhadap pasangan anda. Lambat-laun anda akan belajar mencegah pertengkaran dan perdebatan. Penyebab Konflik dan Pertengkaran Kenali penyebab konflik anda dan pasangan anda. Dan Selesaikan ! Pertama, singkirkan anggapan bahwa dirimu selalu benar. Kita semua adalah manusia, jadi setiap orang pada akhirnya membuat kesalahan. Belajarlah untuk menerima kesalahanmu. Bereaksi berlebihan selama situasi seperti itu dan berlebihan dengan argumen tidak akan menguntungkanmu atau pasanganmu dengan cara apa pun. Belajar Mendengarkan Saat berdebat dengan seseorang, dirimu cenderung mengabaikan apa yang dikatakan orang lain. dirimu mencoba untuk menetapkan poin untuk melepaskan amarah dan frustrasi dari tubuh serta pikiran kita, tetapi saat melakukannya, kita lupa bahwa orang lain juga berada dalam situasi yang sama dan dia mungkin juga ingin mengatakan sesuatu. Tinggalkan Masa Lalu Sejauh ini, ini adalah salah satu hal terburuk yang dapat dirimu lakukan saat bertengkar dengan pasangan. Membawa masa lalu ke dalam argumen saat ini adalah larangan utama. Dirimu mungkin menyakiti diri sendiri dan pasanganmu dengan menggali masa lalu yang tersisa untuk dilupakan. Tetap pada saat ini dan cobalah untuk menyelesaikan masalah. Menyelesaikan masalah dengan pasangan perlu dilakukan, jangan pernah untuk menghindari penyelesain masalah tersebut.

sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah